Wednesday, May 27, 2009

Islamic view of reiki and yoga

Question

What is the Islamic perspective on reiki and yoga? 

Fatwa

All perfect praise be to Allaah, The Lord of the Worlds. I testify that there is none worthy of worship except Allaah, and that Muhammad  sallallaahu  `alayhi  wa  sallam ( may  Allaah exalt his mention ) is His slave and Messenger.

We have already issued Fatwa: 85297 about the position of Islam on yoga clarifying that it is idol worship. Reiki is similar to yoga, it is based on what they call 'Universal life force energy'. They claim that this force runs freely through every living thing when one is healthy, positive and well. However, during particularly stressful periods in our lives, the tension we experience slows down or restricts this energy flow in various parts of our body adversely affecting our health. The role of the practitioner is to direct the healing energy to the body in order to cure the patient.

In contrast, the cure is not certain at 100%. Furthermore, it is known that believing in this universal life force energy which runs through every living being and that it heals and affects our health is disbelief, because when believing so, one is attributing the dominion of this universe and life to other than Allaah. Allaah says (which means): {And whatever you have of favour, it is from Allaah.}[Qur'an 16:53]. Allaah further says speaking about the Prophet Ibraaheem (Abraham)  may  Allaah  exalt  his  mention (which means): {And when I am ill, it is He who cures me.}[Qur'an 26:80]. Allaah also says (which means): {And if Allaah should touch you with adversity, there is no remover of it except Him. And if He touches you with good — then He is over all things competent.}[Qur'an 6:17]. Another verse reads (which means): {Say, "Then have you considered what you invoke besides Allaah? If Allaah intended me harm, are they removers of His Harm; or if He intended me mercy, are they withholders of His Mercy?"}[Qur'an 39:38].

In addition to this, it is certain that the practitioner is practicing pagan rites in order to make this 'Universal life force energy' run through the body of the patient, and the patient may be ordered to perform some of these rites. Therefore, it is forbidden to practice this or to go to one of its practitioners.

Allaah knows best.

_______________________________________________________________________

http://www.islamweb.net/ver2/Fatwa/ShowFatwa.php?lang=E&Id=89819&Option=FatwaId

 

A Muslim wife practicing Reiki

Question

I have a question regarding people who practice Reiki. Is it permissible in Islam to marry someone who practices Reiki, which includes Chinese words chanting and drawing Chinese symbols on body? What should a husband do if he finds out that his wife practices and believes Reiki feverishly and does it even after she prays Salat?

Fatwa

All perfect praise be to Allaah, The Lord of the Worlds. I testify that there is none worthy of worship except Allaah, and that Muhammad  sallallaahu  `alayhi  wa  sallam ( may  Allaah exalt his mention ) is His slave and Messenger.

We have already issued Fatwa 89819 clarifying that it is not permissible to practise this spiritual sport called ''Reiki'', and that it is based on disbelief. However, this does not mean that every person who does this sport goes out of the fold of Islam. Some Muslims may practise it while not knowing that it is linked to some un-Islamic ideologies, so one has to inform them about this, then if they stop practising it, they are Muslims, and they have the same rights and obligations like all other Muslims. In this case it is permissible to marry their women and marry off Muslim women to them. However, if they insist on this after the people who have enough knowledge clarify the truth to them and establish the evidence against them, then it is not permissible give Muslim women to them in marriage or marry their women. The same thing applies to the wife, if she believes in these un-Islamic ideologies which this spiritual sport involves, and did not repent from them after establishing the evidence against her, then it is not permissible to keep her as a wife. Allaah Says (what means): {Likewise, hold not the disbelieving women as wives.}[Quran 60:10].

Nonetheless, it appears that this description does not apply to the wife in question as she performs the prayer, because she might be from the first category of people who do not know that this sport involves disbelief. So, one should explain to her the matter, then if she is not convinced with what her husband tells her, she may ask the scholars whom she trusts to rid her misconceptions.

For more benefit on a Muslim who does some acts of disbelief, please refer to Fatwa 84943.

Allaah Knows best.

______________________________________________________________________

http://www.islamweb.net/ver2/Fatwa/ShowFatwa.php?lang=E&Id=91311&Option=FatwaId

Pengakuan Seorang Pengamal REIKI

Reiki Saya menulis thread ini semata-mata hanya untuk memberitahukan saudara-saudara saya muslim sekalian.

Saya menulis thread ini dengan niat karena Alloh dan tidak ada maksud menjelekkan agama/kepercayaan lain. Semata-mata hanya ingin memberikan kesaksian.

Bilamana nanti terjadi perselisihan atas thread saya ini, saya mohon maaf, saya hanyalah manusia biasa, sungguh niat saya semata-mata baik dan ingin berbagi pengalaman.
Saya adalah seorang yang suka tantangan. Banyak hal-hal yang ingin saya kejar selama hidup di dunia yang sebentar ini.

Kehidupan saya akhir-akhir ini berjalan kurang begitu baik, banyak masalah yang datang silih berganti menerpa saya. Saya disibukkan dengan berbagai macam hal, sementara masalah-masalah baru terus muncul.

Di sela-sela masalah saya, saya masih menyempatkan diri untuk mencari hal-hal yang berbau tantangan. Akhir-akhir ini saya merasa tertarik dengan dunia metafisik/supranatural.

Kadang-kadang, sangat banyak hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan logika yang terjadi dalam hidup saya. Saya terkadang mempunyai firasat yang tajam, atau dapat menebak pikiran lain, ataupun mimpi-mimpi disaat tidur saya yang makin lama makin aneh.

Kadang-kadang seperti ada suara-suara/bisikan yang menyuruh saya untuk terus mendalami
dunia supranatural, entah itu lewat hal-hal tertentu, atau lewat browsing di internet.

Saya banyak bertanya kepada orang-orang yang menurut saya lebih paham. Akhirnya saya menyimpulkan satu hal. Bahwa, hal-hal seperti itu sangatlah tipis batasnya dengan syirik/musyrik.

Entah dengan ilmu saya yang dangkal ini, saya berani memilih-milih mana hal yang baik dan mana hal yang musyrik. Saya bertanya tentang TD perguruan ini, atau tentang hal-hal gaib lainnya.

Sampai suatu hari, saya mendapatkan informasi tentang Rei Ki dari salah satu forum di Internet, saya mendalaminya, mencari informasi. Penasaran, akhirnya sayapun mendatangi tempat klinik mereka. Dengan berbekal pengetahuan di Internet, saya mendebat salah satu praktisi disana. Saya bertanya semua hal tentang Rei Ki, Intinya, dia menjelaskan bahwa Rei Ki tidak menggunakan ilmu amalan jin dan lain sebagainya. Malah katanya reiki dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Okey saya beranikan diri untuk mencoba, saya di terapi disana (diberi energi).
Apa yang saya rasakan sangatlah fantastis, seluruh badan saya merasakan energi (atau apapun yang dijelasakan oleh dia) . Badan saya bergetar dan merasakan hangat yang menjalar, seperti ada sesuatu yang menjalar ditubuh saya. Bahkan sampai sesudah diterapi pun saya masih merasakan getaran-getaran yang aneh. Praktisinya menjelaskan, itu adalah energi Rei Ki, dan saya katanya termasuk orang yang peka.

Saya pulang dan saya sedikit yakin tentang Rei Ki. ( Karena sudah mengalami sendiri )
Tetapi saya masih tetap penasaran, dan akhirnya saya mencari artikel-artikel di Internet . (Saya sempat membaca artikel karya Perdana Akhmad - Membongkar kesesatan Rei Ki)
Saya juga membeli buku tentang Rei Ki di toko buku.

Saya sangat bingung saat itu, saya memohon petunjuk kepada Alloh dan saya terus menjalankan pencarian kebenaran saya. Saya membaca hadist-hadist tentang jin, musyrik, dan ruqyah. Sampai saat itu saya menetapkan bahwa Rei Ki bukanlah jalan hidup saya ( Rei Ki kurang berdasarkan pada Syariah )

Beberapa hari kemudian, saya sakit demam, badan saya panas. Saya pikir ini hanya sakit biasa dan minum obat saja pasti sembuh. Bukannya sembuh, malah penyakit saya tidak kunjung sembuh. Lima hari saya terbaring lemah ditempat tidur, demam, pusing, gatal-gatal, tidak enak badan. Bahkan saya sudah ke rumah sakit tetapi dokter di rumah sakit hanya memberikan saya obat biasa. Saya banyak berdoa kepada Alloh berharap ini adalah penyakit yang meleburkan dosa.

Hari kelima saya tidak kuat, penyakit saya semakin menjadi. Saya dijemput oleh supir saya dari Jakarta, pendek kata supir saya merasakan ada sesuatu yang aneh dan dia bilang dia mau mencoba mengobati saya. Saya iyakan saja, dan setelah pengobatan sekitar 2 jam, dia bilang ada sesuatu yang ada di pinggang saya yang menyebabkan penyakit tersebut. (Mungkin semacam gangguan jin)

Saya sudah berfirasat seperti itu sebelumnya, saya berpikir penyakit saya sedikit aneh. Saya termasuk orang yang suka berzikir dan meminta perlindungan kepada Alloh.
Saya terus berdoa dan meminta perlindungan sampai akhirnya supir saya menawarkan pengobatan seperti itu ( Yang akhirnya saya sadari itu cara yang salah )

Beberapa hari kemudian keadaan saya berangsur membaik, saya juga sempat di akupuntur sebentar, kata sinshe akupunturnya memang saya sedang ada penyakit.
Entah bagaimana, hari-hari berikutnya, seperti ada yang membisiki saya untuk mengikuti Rei Ki, Alasannya yang tiba-tiba muncul adalah, kalau memang untuk kebaikan, kenapa tidak mempelajarinya? Lagipula Rei Ki kan bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta (Klaim dari para praktisi)

Saya pun tergerak untuk mencari tahu lagi, dan saya menanyakan kepada Alloh, Berilah saya petunjuk

Pendek kata sayapun mendaftar dan mengikuti sebuah aliran Rei Ki, Saya langsung daftar sampai level 2. Peserta lain berasal dari berbagai macam agama, Banyak juga yang dari Islam.

Hari pelatihan Rei Ki pun tiba, pagi harinya saya banyak membaca doa dan zikir perlindungan ( dalam hati saya, toh kalau memang ada unsur jin, pasti mereka tidak berani masuk ke saya )
Pelatihan Rei Ki satu saya jalani, saya dijelaskan segala macam teori yang sebenarnya sudah saya dapatkan semua di Internet. Acara sampai pada proses Attunement. Apakah Attunement itu, mereka bilang ini adalah cara untuk menyelaraskan diri dengan energi alam semesta/energi ilahi ( Dalam hati saya, semua pasti berasal dari Alloh )

Mereka memberikan suatu meditasi khusus, saya ikuti saja sampai selesai. Sensasi yang saya rasakan adalah rasa panas, geli, gemetar yang bercampur jadi satu, mengiliri badan saya dari atas kebawah. Dan sayapun merasa bingung dengan sensasi ini. Mereka bilang saya sudah dapat memberikan energi Rei Ki meskipun dalam skala kecil. Kami melakukan praktek langsung untuk membuktikannya.

Ajaib, dengan melakukan apa yang mereka ajarkan, tangan saya dapat menyalurkan energi. Energi mengalir begitu saja dengan mudahnya. Saya sangat kaget dan semakin saya pasrah, energi mengalir lebih deras di tangan saya.

Mereka selalu mengajari untuk berdoa kepada Tuhan ( mereka bilang secara Universal ) . Setiap memulai dan mengakhiri. Saya pun selalu berdoa kepada Alloh,
Latihan demi latihan, saya dapat mengobati rekan peserta lain ( menyalurkan energi )
Saya merasa menjadi orang yang paling hebat, entah banyak pikiran saya untuk menunjukkan energi ini kepada orang lain, memabantu orang sakit dan lain-lain.
Saya sangat merasa energi ini adalah energi yang dapat membantu orang lain dan timbul dari alam semesta.

Mereka pun memberikan pelatihan bagaimana cara berdoa yang baik, sesuai keprcayaan masing-masing. Cukup baik, saya menghayati doa itu tentunya dengan meniatkan hanya kepada Alloh

Hari pertama berakhir dan saya pun langsung mempraktekannya dirumah. Energi yang begitu besar ada ditangan saya dan saya bisa menggunakannya untuk apapun .
Hal yang aneh adalah, kepala saya merasa berat dan pusing.

Hari kedua besoknya ditunjukkan untuk memberikan teknik khusus kepada saya.
Diawali dengan teori, diakhiri dengan Attunement kedua. Katanya untuk membangkitkan tenaga dalam secara Instant, jujur mungkin ini yang saya kejar selain pengobatan dari Rei Ki ini. Sensasi yang saya rasakan sama seperti sebelumnya, Badan saya merasa gemetar, ngilu, geli seperti ada yang menjalar nikmat di badan saya. Tentunya saya barengi dengan doa-doa penjagaan dan syahadat. Peserta lain bahkan merasakan panas yang dahsyat dan serasa kesemutan.

Saya diberitahu bahwa kini tenaga saya sudah sedemikian besarnya, saya pun merasakan tenaga saya menjadi besar. Energi yang mengalir ditangan saya sangat besar. Mereka meceritakana bahwa energi ini sangatlah baik. Energi ini dapat digunakan untuk mengusir energi negatif/buruk. Bahkan mereka bilang mereka sudah beberapa kali mengusir jin-jin dari tubu peserta sebelumnya. Bahkan mereka bilang saking hebatnya, 300 jin pernah ikut pelatihan Rei Ki ( ??? )

Mereka pun mengajarkan saya simbol-simbol khusus. Simbol-simbol yang mereka bilang adalah simbol yang turun dari langit. Okey, kecurigaan saya timbul.

Simbol-simbol itu harus kita gunakan untuk mendapatkan energi yang sangat besar. Saya mencobanya, benar saja. Saya dapat merasakan energi yang sangat besar ( Seperti bola energi ) turun dari langit. Dan saya dapat menggunakan energi ini untuk apapun. Mengobati pasien dll.

Salah satu simbol bahkan dapat memberikan kita kemapuan untuk mentransfer energi, diprogram sesuai jarak, tempat, dan waktu ( Bisa diprogram ).
Saya mencoba, dan benar saja, dengan mudahnya saya bisa mentransfer energi. Hebat sekali, pikir saya.

Energi yang ditransfer pun kadang tidak masuk akal. Contoh. Kita dapat Mentransfer energi jam 3 sore untuk energi diterima pasien pada jam 9 pagi sebelumnya pada hari yang sama. (??? aneh sekali bukan)

Jadi energinya sampai duluan sebelum saya mentransfer.
Dari pagi saya sudah merasakan sakit kepala/kepala saya berat.
Sayapun mencoba mengobati sakit kepala saya, tetapi tidak hilang. Saya pikir, nanti saja di rumah. Sekarang konsen saja dulu ikut pelatihan.

Simbol-simbol tadi membuat saya curiga, simbol-simbol ini tidak ada di AlQuran/tidak dikenal di Islam, tetapi mengapa dapat memberikan kekuatan yang sangat besar?
Saya mulai merasa tidak yakin dengan Rei Ki ini.

Pelatihan-pelatihan selanjutnya berfungsi untuk membesarkan tenaga, saya mulai merasa badan saya tidak enak, pegal-pegal. Tetapi rekan peserta yang lain tampak mendapatkan energi dengan mudahnya dan tubuh merasa panas. Di akhir latihan mereka mewajibkan untukmelakukan latihan-latihan tersebut selam 21 hari berturut-turut, tanpa terlewat.
Di akhir hari kedua, saya diberikan pelajaran tentang berdoa kepada Tuhan, kali ini lebih dalam, Semua berhubungan dengan Tuhan, semua memuji Tuhan atas karunianya energi Rei Ki ini. Cukup meyakinkan, pikir saya. Semua pasti berasal dari Tuhan dan diberikan atas kehendakNya

Sampai rumah saya memberikan energi untuk semuanya, kucing dirumah, tanaman, bahkan saya megirim energi ke teman saya yang jauh rumahnya, saya program dia menerimanya saat tidur. Saya tanyakan, dia bersaksi bahwa dia merasa panas pada saat tidur. ??? apakah benar energi sampai?

Sakit kepala saya semakin berat, saya mulai merasa tidak enak dengan badan saya. Saya merasa ada yang salah dengan badan saya. Saya sangat bingung, sampai akhirnya keyakinan saya goyah, saya banyak mencari tahu lagi di Internet, saya mendapatkan website ini.

                                  http://ruqyah-online.blogspot.com/20...hir-reiki.html
Saya membacanya dan akhirnya saya sadar, saya telah melakukan kesesatan yang sangat jauh, saat itu juga saya berniat membuang Rei Ki saya. Saya sangat sedih dan merasa berdosa. Saya ingin Taubat,

Akhirnya saya beranikan diri untuk menelpon orang yang bisa meruqyah. Saya tahu Islam mengajarkan tentang ruqyah, bahkan dengan hadist-hadist yang shahih. Saya ceritakan jujur kepada peruqyahnya, dan diapun memberikan janji akan meruqyah saya. Dia bercerita cukup banyak mantan praktisi Rei Ki yang diruqyah dan ternyata memang ada sesuatu pada kekuatan Rei Ki mereka.

Pada saat tulisan ini dibuat, kepala saya masih terasa sangat berat dan pusing. Saya belum diruqyah. Saya dijanjikan diruqyah besok. Saya ingin taubat.

Mudah-mudahan saya diberikan jalan yang benar oleh Alloh dan saya Alloh menerima taubat saya.Mudah-mudahan Alloh selalu menyayangi dan merahmati kita semua. Amien

Mohon maaf kalau tulisan ini menyinggung beberapa pihak, niat saya murni hanya memberikan pengalaman dan berbagi kepada saudara saya seiman.

Sumber:

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=918295

 

Saturday, May 23, 2009

Kesesatan Tenaga Dalam

 

Ada berbagai macam teori yang dibuat agar tenaga dalam dapat diterima pada berbagai lapisan masyarakat. Selama saya dahulu mendalami senam pernapasan tenaga dalam ada dua konsep teori yang melingkupi tenaga dalam. Pertama para praktisi tenaga dalam mencoba menghalalkan senam pernapasan tenaga dalam dengan mengilmiahkan konsep tenaga dalam, hal ini dilakukan agar bisa membujuk masyarakat yang cukup terpelajar agar mau ikut perguruan mereka. Kedua dengan cara mengkultuskan tenaga dalam yang dikaitkan dengan alam ghoib, hal ini dilakukan agar masyarakat yang masih suka dengan hal-hal yang berbau klenik dan bernuansa supranatural. Penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Mengilmiahkan Tenaga Dalam.

Pertama : Tenaga dalam berasal dari Impuls listrik dihasilkan oleh ATP (adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang terjadi akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Dalam sel, energi digunakan untuk mensintesis molekul baru, kontraksi otot, konduksi saraf, menghasilkan radiasi energi yang menghasilkan pancaran sinar.Medan listrik dapat diperbesar hingga menghasilkan energi listrik tubuh (bioelektris) bila elektron bergerak lebih cepat secara teratur.Energi atau tenaga dalam inilah yang diolah dan dikembangkan para ahli olah prana untuk menyembuhkan penyakit. "Segala yang ada di alam semesta merupakan manifestasi energi, seperti gravitasi, dan gelombang magnet, serta energi matahari,"
Kedua : Tenaga dalam adalah tenaga dari energi biolistrik tubuh yang diolah dengan senam pernapasan tenaga dalam hingga voltase biolistrik tubuh meningkat lebih besar dari normal.Setiap listrik akan menghasilkan medan listrik yang cukup besar begitu juga dengan biolistrik tubuh akan menghasilkan medan listrik yang besar jika distimulir dengan menyedot napas dan terus ditahan di dada atau perut maka medan biolistrik akan membesar.
Dari kedua teori yang hampir sama konsepnya ini dalam penggunaan tenaga dalam dikatakan orang yang beremosi tinggi maka voltase biolisrtiknya akan naik dan berarti medan biolistriknya memancar lebih besar dari biasa. Sesuai dengan hukum alam,listrik yang bermuatan sejenis akan saling tolak-menolak.Begitu juga dengan biolistrik manusia, bila dikontakkan akan saling tolak-menolak,maka dengan niat dan konsentrasi kita bisa mementalkan orang yang emosi tersebut dengan medan biolistrik kita yang lebih besar dari orang tersebut karena sudah kita latih.

b. Mengkultuskan Tenaga Dalam Sebagai Ilmu Karomah Keghoiban.

Biasanya pengkultusan tenaga dalam sebagai ilmu karomah keghoiban ditujukan bagi orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat dengan hal-hal yang bersifat keghoiban dan ditujukan bagi masyarakat yang mempercayai klenik. Seperti jika dia beragama Islam dikatakan tenaga dalam berasal dari karomah kekuatan ayat, tenaga dalam berasal dari penyerapan energi wali songo, tenaga dalam berasal dari kekuatan khodam. Jika beragama lain seperti Hindu, Budha atau Taoisme, tenaga dalam berasal dari energi dewa atau Budha, tenaga dalam berasal dari kekuatan puja mantra pada dewa-dewi, tenaga dalam berasal dari energi prana, chi , ki yang dihisap dan dikumpulkan ke tantien atau cakra solar pleksus, tenaga dalam berasal dari cosmik negatif cakra dasar dan cosmik positif cakra mahkota, tenaga dalam berasal dari energi kundalini.

Tetapi terkadang perguruan tenaga dalam menggunakan dua macam pendekatan sekaligus untuk dapat menarik minat seluruh anggota masyarakat dari berbagai macam tingkat strata kehidupan atau pun dari berbagai macam religi dan kepercayaan agar dapat masuk menjadi anggota perguruan.
Selanjutnya perguruan senam pernapasan tenaga dalam terbagi dua aliran pertama yang bernafaskan keagamaan yang bersifat ekslusif hanya agama dan kepercayaan tertentu yang dapat menjadi anggotanya dan yang berbasis senam dan olah nafas saja tanpa ada unsur ekslusifisme agama didalamnya hingga semua agama masuk menjadi anggota perguruan.

Penjabarannya adalah :
Pertama : Perguruan senam pernapasan tenaga dalam yang berbasis agama biasanya menggunakan kewajiban ritual keagamaan sebelum dan pada saat latihan tenaga dalam.Contohnya Jika perguruan tenaga dalam berbasis agama Islam mewajibkan anggotanya menggunakan bacaan amalan, wirid, puasa selama memperdalam tenaga dalam. Jika perguruan tenaga dalam berbasis agama Hindu, Budha atau Taoisme maka menggunakan puja mantra pada dewa-dewi atau Budha,membakar hio dan lain sebagainya.
Kedua : Perguruan tenaga dalam yang membolehkan semua lapisan anggota masyarakat untuk ikut masuk menjadi anggota perguruan, yang dalam pelaksanaan latihannya boleh menggabungkan dengan ritual agama yang diyakininya.
Ada macam-macam orientasi atau tujuan Perguruan tenaga dalam mengajarkan senam pernapasan tenaga dalam yang akan saya jelaskan sebagai berikut:

  1. Berorientasi penyebaran ajaran agama atau kepercayaan tertentu.
  2. Mengajarkan anggotanya tekhnik-tekhnik tenaga dalam untuk perlindungan diri, untuk kesehatan tubuh baik secara fisik, psikis ataupun spiritual.
  3. Mempererat tali persaudaraan.
  4. Bertujuan bisnis semata hingga terkadang merugikan anggotanya dengan dibebani persyaratan yang memberatkan dari segi finansial dan lain sebagainya.
    Ada pertanyaan yang mesti dijawab mengenai tenaga dalam yang sering ditanyakan halayak ramai.Apakah tenaga dalam itu benar-benar ada?Apakah tenaga dalam itu murni olah tubuh atau ada unsur makhluk halus didalamnya?Apakah tenaga dalam itu bisa membuat kita sehat baik secara fisik adan psikis?Apakah tenaga dalam membuat kita bisa semakin tinggi tingkat spiritualitas kita?Sesuaikah senam pernapasan tenaga dalam itu dengan syari’at Islam

Berikut ini adalah penjelasan mengenai hakikat sebenarnya senam pernapasan tenaga dalam dengan berbagai macam aliran didalamnya :

Kita jangan tertipu dengan istilah tenaga dalam yang terkadang rancu penjabarannya.Jika ‘tenaga dalam’ dari hasil pembakaran zat-zat makanan dalam tubuh hingga menjadi energi untuk kekuatan dan kelangsungan kesehatan tubuh itu bisa kita terima karena pengistilahan ‘tenaga dalam’ itu adalah energi yang didapat dari zat-zat makanan yang kita makan tanpa ada unsur metafisika.Akan tetapi jika tenaga dalam yang bisa memantalkan orang,bisa membuat kebal,bisa,meringankan tubuh,bisa menyakiti orang lain lewat gerak dan fungsi jurus yang telah kita latih tentu berbeda sangat jauh dan janganlah disamakan dengan ‘tenaga dalam’ dari hasil “pembakaran” zat-zat makanan.

Juga tenaga dalam dari energi listrik tubuh,memang benar jika tubuh kita mempunyai impuls-impuls listrik, sebab dengan impuls-impuls listriklah syaraf-syaraf simpatetik,parasimpatetik atau syaraf neurotransmiter dapat bekerja dengan baik untuk menyampaikan pesan dari tubuh ke otak dan kebalikannya.Tetapi jika hendak diejawantahkan dengan senam pernapasan tenaga dalam bisa membesarkan energi listrik tubuh hingga bisa menjadi tenaga dalam terlalu mengada ada dan terlalu mencari pembenaran saja.Sebab seluruh kerja sistem fisiologis dalam tubuh dengan tatanan didalamnya sudah dalam sunnatullah berada pada keseimbangan.Sistem kerja impuls listrik atau syaraf tubuh manusia tidak bisa direkayasa lagi dan sama sekali tidak ada penelitian ilmiah yang bisa membuktikan listrik tubuh bisa direkayasa untuk mementalkan seseorang kecuali hanya menduga-duga dalam mencari pembenaran saja.

Sedangkan pemanfaatan energi keghoiban yang diistilahkan dengan prana,chi,ki,manna,ruah, energi Ilahi atau karomah dari luar tubuh yang kita serap untuk memperoleh tenaga dalam dari hasil doa, sugesti, daya visualisasi dibarengi gerak tubuh dan olah pernapasan harus kita koreksi kebenarannya. Sekarang ini sudah ada yang berusaha untuk bisa membuktikan atau mengklaim eksistensi energi keghoiban, melihat aura bahkan roh dengan menggunakan peralatan modern seperti dengan menggunakan foto aura atau foto kirlian.

Di Jakarta pada lantai satu pertokoan Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, ada toko bertuliskan "Xing Passion Reflexiology & Aromatherapy". Toko itu milik Tom Suhalim yang mempunyai Aura Video Station yang dibeli dari Jerman seharga sekitar US$ 25.000 (dengan kurs sekarang sekitar Rp 226 juta). Harga tersebut untuk satu paket software lengkap dengan beberapa peranti tambahan, seperti kartu PC dan kamera. Cara penggunaannya tubuh seseorang harus menghadap ke arah kamera di atas layar monitor,lalu seluruh ujung jari dimasukkan ke sebuah alat berbentuk seperti telapak tangan. Alat tersebut terbuat dari logam dan langsung terhubung ke PC.

Setelah software Aura Video Station diaktifkan, wajah dan aura yang melingkupinya langsung terlihat. Tidak hanya itu, chakra yang ada dalam diri seseorang pun tampil.Apakah benar suatu hakikat bahwa Aura Video Station bisa membuktikan bahwa yang nampak pada layar monitor adalah aura atau lapisan tubuh bahkan chakra-chakra manusia?

Sesungguhnya kajian ilmu pengetahuan metafisika sekarang ini mengenai lapisan tubuh halus atau aura tubuh, sinar energi adalah asumsi lama tentang teori sinar yang telah dibantah oleh Albert Einstein dengan teori relatifitasnya, sebagaimana diungkapkan oleh Dr.Abdul Muhsin Shalih.Dr.Abdul Muhsin Shalih dalam bukunya Al-Insan al-Hair baina al-Ilm al-Khurafah dengan argumentasi ilmiah dengan dilengkapi dengan foto mengungkapkan bahwa perkiraan berhasilnya foto kirlian atau foto aura dalam memotret atau melihat tubuh eterik atau roh adalah kesalahan atau bentuk penipuan ilmah.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa sinar bias yang nampak dalam foto kirlian adalah hasil alami proses pengaruh elektrik terhadap film.Sinar bias ini timbul karena bagian tubuh orang itu berada dalam lapangan electro magnetik yang berfrekuensi 2 megacycle atau potential difference ukuran 500 volt.Foto semacam ini telah ditemukan 60 tahun yang lalu,hasil statik electrik yang objeknya diletakkan di bawah pengaruh daya electro magnetik atau gelombang-gelombang radiasi yang mempengaruhinya agar timbul loncatan-loncatan gelombang. Pada saat gelombang-gelombang ini bertabrakan dengan film sensitif dari jenis tertentu, film itu terpengaruh sehingga akan nampak sesuatu seakan-akan bercampur dengan bias cahaya.Selain itu timbulnya bias cahaya atau sinar yang bisa berbeda warna dan intensitasnya tidak lain diakibatkan karena perbedaan panas tubuh yang dapat berfluktuasi pada keadaan fisiologis tubuh (jika marah atau stres maka tubuh akan lebih panas atau jika takut atau sedih tubuh akan lebih dingin sebab mengeluarkan keringat dingin.Dapat juga karena keadaan situasi lingkungan) atau pengaruh perbedaan daya radiasi electro magnetik. Namun pada kenyataannya dikultuskan dan dikeramatkan dianggap sebagai roh, aura, lapisan tubuh bahkan energi Reiki, Prana atau tenaga dalam.

Kenyataannya,foto kirlian ini banyak digunakan untuk mencoba melihat aura atau energi tenaga dalam.Akan tetapi para ilmuan meninggalkannya puluhan tahun yang lalu dan membiarkan para propagandis penikmat ilmu metafisika itu melantur untuk melegalkan pemahaman dan prilaku syiriknya (Penjelasan langkap lihat buku“Memanggl roh dan menaklukkan jin”karangan Syaikh Majdi Muhammad Asy-Syahawi).

Saya (penulis) telah melihat adanya foto aura yang menggunakan komputer yang di pasang kamera video yang diklaim bisa melihat aura tubuh.Di klain bahwa sesungguhnya adanya penampakan cahaya-cahaya di sekeliling tubuh itu adalah aura bahkan ditambah lagi adanya gerakan cahaya yang berputar di bagian tubuh tertentu yang dikatakan inilah chakra tubuh.Dengan sangat yakin dari bantahan yang diungkapkan Dr.Abdul Muhsin Shalih dapat saya simpulkan foto aura hanyalah sebuah program software biasa yang sengaja dirancang untuk menampakkan suatu bentuk chakra, aura bahkan dikatakan sebagai sinar tenaga dalam dan bukan menampakkan hakikat chakra atau aura yang sebenarnya.

Dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya pengilmiahan tenaga dalam sesungguhnya hanya sebagai kamuflase pelegitimasian tenaga dalam agar bisa diterima berbagai halayak ramai.Sesungguhnya kemampuan ajaib yang dimiliki seseorang yang berlatih tenaga dalam seperti kebal,bisa mematahkan besi dragon,memecahkan botol yang sudah diisi air,menaiki kertas koran dan aktraksi-atraksi lainnya terbagi tiga pertama hanya berdasarkan trik-trik semata,kedua memang menggunakan unsur makhluk ghoib, ketiga gabungan diantara keduanya.

Dalam setiap aliran tenaga dalam jika kita teliti mempunyai gerakan dasar yang sama dan terbagi dalam 10 jurus walaupun dalam sepuluh jurus itu bisa digabung dan dijadikan jurus baru. Jadi dapat disimpulkan senam pernapasan tenaga dalam mempunyai asal usul yang sama walaupun dalam setiap aliran tenaga dalam mengklaim sumber ajaran tenaga dalamnya berbeda-beda dan saling mengunggulkan setiap alirannya masing-masing.

Setelah masuk dan berlatih senam pernapasan tenaga dalam banyak yang mengatakan bahwa dengan pernapasan tenaga dalam tubuh menjadi sehat,secara psikis menjadi lebih tenang dan lebih dekat pada Tuhan. Bisa saya jelaskan bahwa sesungguhnya penyakit merupakan dampak dari adanya ketidakseimbangan tiga unsur dalam tubuh yaitu fisik, pikiran, dan jiwa. Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam diri sendiri atau unsur luar yang masuk kedalam tubuh. Virus dan bakteri sebagai salah satu faktor dari luar dapat mengganggu keseimbangan unsur tubuh.

Dengan berlatih senam yang menggunakan olah pernapasan tubuh kita memang menjadi sehat karena mematikan unsur negatif seperti virus dan bakteri, menetralkan zat kimia dalam tumbuh, serta membantu memperlancar suplai oksigen ke sel saraf sehingga sel dapat berfungsi semestinya. Sel syaraf yang sehat berperan penting dalam mengaktifkan organ dan sel tubuh lainnya,dengan tubuh yang sehat maka kita akan bisa berfikir dengan jernih,dengan berkumpulnya dengan anggota masyarakat lain tentunya secara psikis juga kita lebih sehat karena bisa bersosialisasi dengan baik dengan anggota masyarakat yang sama-sama ikut senam pernapasan.

Tetapi saya garis bawahi bahwa semua senam pernapasan itu sangat luas pengertiannya seperti kita joging atau lari pagi ,senam kesegaran jasmani,jalan santai dengan menggerak-gerakkan tubuh lalu menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan-pelan tentu menyehatkan.

Sedangkan jika kita berlatih senam pernapasan tenaga dalam selain ingin mendapatkan kesehatan dan disertai dengan niat mendapatkan suatu kekuatan tertentu yang bersifat ghoib hal inilah yang mesti diwaspadai,kita ketahui bersama bahwa hakikat keghoiban hanya milik Allah semata dan hanya diberitakan sesuatau yang ghoib itu kepada Rasul yang diridoi-Nya
Di dalam surat Allah menyatakan dalam firmannya:

”(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib,maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya,maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.”(Al-jin ayat 26-27)

Dari penjelasan ayat Al-Qur’an diatas maka jika kita melakukan senam pernapasan dengan niat untuk mendapatkan kekuatan ghoib,seperti kita berlatih jurus satu untuk membuat benteng diri,jurus dua untuk menundukkan lawan,jurus tiga untuk mementalkan lawan,jurus empat untuk membuka pagar betis lawan, jurus lima untuk memutarkan lawan, jurus enam untuk mengunci lawan,jurus tujuh untuk menarik lawan atau menarik sesuatu yang bersifat ghoib, jurus delapan untuk mematikan lawan jurus sembilan untuk membuka pagar ghoib lawan, jurus sepuluh untuk menarik energi alam semesta dan dari fungsi jurus-jurus itu dapat di gunakan untuk berbagai macam keperluan sesuai dengan kehendak hati penggunanya adalah prilaku bid’ah dan sangat menyesatkan.

Dengan niat untuk menarik kekuatan tertentu pada saat kita menarik nafas dengan gerak jurus,menahan nafas dengan niat mengumpulkan atau membentuk suatu jenis energi atau kekuatan ghoib entah itu diistilahkan dengan Energi Ilahi, prana, chi, ki, bioenergi, karomah maka pada saat itulah kita sadar atau tidak sadar membuka diri untuk dimasuki unsur makhluk ghoib, khodam,hantu siulian (istilah jin dalam aliran tenaga dalam cina dikatakan bahwa hantu siulian dapat membantu mendapatkan kemampuan ghoib) hingga makhluk itu membantu manusia sesuai dengan fungsi jurus yang diinginkannya.Dan inilah salah satu bentuk sihir sebagaimana Ibnul Qoyyim katakan: “Sihir adalah persenyawaan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat dan interaksi kekuatan-kekuatan alam dengannya.”(Zanul maad:4/127) maksudnya adalah makhluk-halus itu masuk ketubuh manusia dan membantu dalam pelaksanaan sihir dengan melalui prasarana alam seperti udara,aliran darah,reaksi fisiologis tubuh dari rekayasa ilmiah yang dilakukan ruh-ruh jahat (jin,setan).

Hal ini bisa dilihat pada seseorang yang bisa mempunyai ilmu kebal karena dengan bantuan kemampuan Jin dalam merekayasa memadatkan molekul tubuh manusia.Melihat alam ghoib dengan cara jin itu berada diantara kedua mata manusia dengan menyamakan frekuensi penerimaan stimulus cahaya pada mata dengan frekuensi kosmik alam jin. Wallaahu a’lam.

Hukum tenaga dalam, jika mengatas namakan Islam (biasanya dicampur dengan dzikir-dzikir asma Allah) maka haram. Kalau mereka menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk beribadah kepada Allah, maka kita katakan bahwa ini adalah bid’ah sebab kenapa harus menggunakan tata cara dan gerakan-gerakan khusus yang tidak pernah diajarkan oleh Allah dan Rasulullah..
Dan tidak ada dalil sama sekali bahwa dengan bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan khusus yang mereka lakukan bisa menghasilkan kesaktian. Kalau mereka mengatakan tujuan mereka untuk beribadah dan untuk memperoleh kekuatan, maka kita katakan bahwa mereka telah melakukan kesyirikan sebab niat ibadah mereka selain untuk Allah juga untuk hal yang lain.

Selain itu praktek-praktek tenaga dalam yang ada menyelisihi syari’at diantaranya adalah:

  1. Latihannya harus menggunakan emosi, padahal Rasulullah telah melarang seseorang untuk emosi karena dengan emosi syaitan bisa menguasai mereka yang sedang marah, beliau bersabda :“Janganlah engkau marah”, Rasulullah mengulanginya beberapa kali “Janganlah engkau marah”.Rahasia mereka (yang latihan tenaga dalam) harus marah sebab dengan marah tersebut syaithan bisa masuk dalam tubuh musuhnya sehingga bisa dipengaruhi jurus tenaga dalam dan bukannya karena listrik tubuh,energi yang dipancarkan dan alasan-alasan lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah :“Sesungguhnya syaithon mengalir dalam tubuh manusia sebagaimana aliran darah.” (Riwayat Bukhori).
    Hal ini diperkuat oleh pernyataan para praktisi tenaga dalam bahwa jurus akan berfungsi penuh dan sempurna jika lawan dalam keadaan emosi.Jadi bukanlah karena energi tenaga dalam musuh yang dalam keadaan emosi dapat ditaklukkan dengan fungsi jurus-jurus tertentu tetapi khodam jurus itulah yang langsung merasuk kedalam tubuh lawannya yang dalam keadaan emosi menuju otaknya hingga lawannya bisa kita permainkan dengan fungsi jurus tenaga dalam.
  2. Ketika latihan, mereka sering tidak sadar, terutama ketika sedang mempraktekkan jurus mereka biasanya ada pada jurus putar,atau pada saat diharuskan emosi untuk praktek tenaga dalam.Hal ini sama saja dengan sengaja membuat diri menjadi tidak sadar (alias mabuk), dan hal ini tidak boleh dalam Islam, sebab Islam menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga akal kita sehingga bisa senantiasa berdzikir kepada Allah.
  3. Kadang disertai dengan puasa mutih (tidak boleh makan kecuali yang putih-putih),pati geni dan prosesi puasa bid’ah lainnya yang ini tidak ada syari’atnya dalam Islam. Atau untuk menjaga ilmunya dia harus menghindari pantangan-pantangan tertentu yang sebenarnya hal itu dihalalkan baginya sebelum dia memiliki ilmu tenaga dalam tersebut. Dan ini berarti mengharamkan yang dihalalkan Allah.“Janganlah engkau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah. “

Saya sudah menerima sangat banyak orang-orang yang mempunyai latar belakang senam pernapasan tenaga dalam yang ingin bertobat dan membersihkan dirinya dari syaitan yang setelah di Ruqyah ternyata ada interfensi makhluk ghoib dalam perguruan tenaga dalam yang diikutinya baik yang bereaksi secara frontal ataupun reaksi secara halus (penjelasan lebih jauh silahkan dilihat pada pembahasan Terapi Ruqyah).

Maka tinggalkanlah senam pernapasan tenaga dalam karena dengan hanya niat untuk kesehatan kita bisa terjerumus lebih dalam berbuat kesyirikan sebab lebih besar mudharat dari pada kebaikannya.Walaupun ada perguruan tenaga dalam yang mengiklankan dirinya hanya untuk kesehatan tetapi tetap saja ada meditasi energi,penyaluran energi dan pasti ada diselingi praktek-praktek atraksi tenaga dalam.

Masih banyak senam pernapasan lain seperti senam kesegaran jasmani,senam jantung, joging, lari pagi, fitnes yang jauh lebih aman dari kesyirikan jika niat kita belajar senam pernapasan hanya ingin sehat. Selain itu saya mengharapkan kejujuran dari para praktisi tenaga dalam apakah anda dalam atraksi benar-benar bisa merasakan mentalnya diri anda sewaktu uji coba tenaga dalam atau sekedar sugesti dan ‘dirasa-rasa’ saja?

Jika ada alasan kita ingin berlatih tenaga dalam untuk melindungi diri apakah anda tidak mengkaji lagi hadits-hadits Rasulullah tentang doa-doa perlindungan dari segala mara bahaya yang jelas aman dari segi akidah dibanding tenaga dalam yang dipenuhi kesyirikan.

Ingin mendownload kesaksian jin tenaga dalam klik kanan save target/link as? Klik disini

 

Sumber: Baitur Ruqyah Asy-Syar'iyyah

Friday, May 22, 2009

PENIPUAN ILMIAH DIBALIK FOTO KIRLIAN (AURA)

Pemanfaatan Aura atau energi keghoiban yang juga kadang di istilahkan dengan prana, chi, ki, manna, ruah, energi Ilahi atau karomah dari luar tubuh yang kita serap untuk memperoleh tenaga dalam dari hasil doa, sugesti, daya visualisasi dibarengi gerak tubuh dan olah pernapasan harus kita koreksi kebenarannya.

Aura menurut konsep New Age Movement adalah medan energi yang pada hakekatnya merupakan nafas hidup yang bersifat ilahi (micro cosmos) yang sehakekat dengan sumbernya (macro cosmos) yaitu nafas alam semesta (pantheisme/mistik). Memang foto Kirlian yang dikembangkan oleh dua peneliti Rusia bernama Semyon & Valentina Kirlian yang menemukan sistem pemotretan yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka. Dalam fotografi ini, film standar diletakkan diantara generator tegangan tinggi dan obyek yang akan difoto (misalnya tangan).

Melalui penyaluran muatan rendah selama satu sampai dua menit terbentuklah bayangan di film tersebut. Apakah gambaran foto tersebut identik dengan Aura? Penelitian tidak menunjukkan ini terbukti, sebab simpul-simpul yang terlihat pada foto cahaya Kirlian tubuh tidak identik dengan simpul-simpul pusat energi yang ada dalam kepercayaan pengobatan gerakan zaman baru (7 Cakra dipercayai dalam Yoga). Memang benar bahwa dari kulit keluar panas badan yang diimbulkan oleh kegiatan mekanisme tubuh, tetapi itu berbeda dengan konsep Aura sebagai badan wadag dalam kebatinan.

Sekarang ini sudah ada yang berusaha untuk bisa membuktikan atau mengklaim eksistensi energi keghoiban, melihat aura bahkan roh dengan menggunakan peralatan modern seperti dengan menggunakan foto aura atau foto kirlian.

Di Jakarta pada lantai satu pertokoan Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, ada toko bertuliskan "Xing Passion Reflexiology & Aromatherapy". Toko itu milik Tom Suhalim yang mempunyai Aura Video Station yang dibeli dari Jerman seharga sekitar US$ 25.000 (dengan kurs sekarang sekitar Rp 226 juta). Harga tersebut untuk satu paket software lengkap dengan beberapa peranti tambahan, seperti kartu PC dan kamera. Cara penggunaannya tubuh seseorang harus menghadap ke arah kamera di atas layar monitor, lalu seluruh ujung jari dimasukkan ke sebuah alat berbentuk seperti telapak tangan. Alat tersebut terbuat dari logam dan langsung terhubung ke PC.

Setelah software Aura Video Station diaktifkan, wajah dan aura yang melingkupinya langsung terlihat. Tidak hanya itu, chakra yang ada dalam diri seseorang pun tampil.Apakah benar suatu hakikat bahwa Aura Video Station bisa membuktikan bahwa yang nampak pada layar monitor adalah aura atau lapisan tubuh bahkan chakra-chakra manusia?

Sesungguhnya kajian ilmu pengetahuan metafisika sekarang ini mengenai lapisan tubuh halus atau aura tubuh, sinar energi adalah asumsi lama tentang teori sinar yang telah dibantah oleh Albert Einstein dengan teori relatifitasnya, sebagaimana diungkapkan oleh Dr.Abdul Muhsin Shalih. Dr.Abdul Muhsin Shalih dalam bukunya Al-Insan al-Hair baina al-Ilm al-Khurafah dengan argumentasi ilmiah dengan dilengkapi dengan foto mengungkapkan bahwa perkiraan berhasilnya foto kirlian atau foto aura dalam memotret atau melihat tubuh eterik atau roh adalah kesalahan atau bentuk penipuan ilmah.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa sinar bias yang nampak dalam foto kirlian adalah hasil alami proses pengaruh elektrik terhadap film.Sinar bias ini timbul karena bagian tubuh orang itu berada dalam lapangan electro magnetik yang berfrekuensi 2 megacycle atau potential difference ukuran 500 volt.Foto semacam ini telah ditemukan 60 tahun yang lalu,hasil statik electrik yang objeknya diletakkan di bawah pengaruh daya electro magnetik atau gelombang-gelombang radiasi yang mempengaruhinya agar timbul loncatan-loncatan gelombang. Pada saat gelombang-gelombang ini bertabrakan dengan film sensitif dari jenis tertentu, film itu terpengaruh sehingga akan nampak sesuatu seakan-akan bercampur dengan bias cahaya.

Selain itu timbulnya bias cahaya atau sinar yang bisa berbeda warna dan intensitasnya tidak lain diakibatkan karena perbedaan panas tubuh yang dapat berfluktuasi pada keadaan fisiologis tubuh (jika marah atau stres maka tubuh akan lebih panas atau jika takut atau sedih tubuh akan lebih dingin sebab mengeluarkan keringat dingin. Dapat juga karena keadaan situasi lingkungan) atau pengaruh perbedaan daya radiasi electro magnetik. Namun pada kenyataannya dikultuskan dan dikeramatkan dianggap sebagai roh, aura, lapisan tubuh bahkan energi Reiki, Prana atau tenaga dalam.

Selain itu, kepercayaan mistik-pantheisme beranggapan bahwa manusia setiap saat mengeluarkan sinar bio-elektrik dari simpul-simpul sistem saraf perifer yang terdapat di permukaan kulit dan dari titik-titik simpul/bukaan saraf tertentu (titik akupunktur) pada alur saraf sumsum tulang belakangnya yang disebut cakra. Titik-titik ini dapat mengeluarkan sinar yang kuat maupun lemah tergantung pengembangannya oleh manusia tersebut. Energi bio-listrik tersebut dipercaya semula tidur di tulang ekor (Cakra Muladhara) dan melalui rangsangan dengan teknik pernapasan Kundalini bergerak melalui 7 cakra menuju ke otak (Sahasrara Cakra). Bila energi itu sudah mencapai ke otak maka kepala itu akan memancarkan sinar, dan sinar yang menyelimuti tubuh orang itu disebut Aura.

Ada anggapan bahwa 'medan energi' atau yang disebut 'aura' dalam penyembuhan/kesehatan holistik itu dianggap terbukti dengan penemuan fotografi 'Kirlian.' Pada tahun 1940 peneliti Rusia bernama Semyon & Valentina Kirlian menemukan sistem pemotretan yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka. Dalam fotografi ini, film standar diletakkan diantara generator tegangan tinggi dan obyek yang akan difoto (misalnya tangan). Melalui penyaluran muatan rendah selama satu sampai dua menit terbentuklah bayangan di film tersebut.[1]

Hasil fotografi Kirlian menunjukkan bahwa dari permukaan tangan yang difoto terpancar aliran sinar yang menakjubkan seakan-akan ada bunga api keluar dari kulit. Pada foto-foto manusia, sinar berwarna warni itu berubah dalam ukuran dan intensitasnya tergantung kondisi mental orang yang difoto. Banyak yang menyimpulkan foto itu tidak lain hanya merupakan gambaran dari perubahan fisiologis yang berlanggsung dipermukaan kulit yang terbaca foto seperti misalnya variasi kelembaban kulit, penampilan temperatur atau kondisi listrik yang berubah-ubah pada permukaan kulit, tetapi bagi para penganut 'mistik-pantheistik' fotografi Kirlian lalu dianggap menunjukkan adanya aura energi dalam tubuh manusia.

Sekalipun beberapa ahli mencoba mencocok-cocokan lokasi titik-titik konsentrasi sinar pada fotografi itu yang dianggap sebagai reaksi listrik dalam tubuh dengan titik-titik akupunktur banyak juga yang menolak. Thelma Moss, ahli jiwa medis UCLA, banyak melakukan penelitian pada metoda fotografi Kirlian dan menemukan banyak sekali titik-titik yang tidak sama dengan titik-titik dalam akupunktur, bahkan dokter Felix Mann yang merupakan spesialis akupunktur yang terkenal di Inggeris kemudian melepaskan keyakinan mengenai kebenaran ilmiah akupunktur. Ia sekarang menganggap bahwa interaksi kompleks antara kulit, otot, dan organ dalam, semuanya diantarkan oleh sistem saraf yang juga kompleks bertanggung jawab atas akibat terjadinya tusukan jarum.

"Beberapa peneliti mengklaim adanya kekurangan ketahanan elektris kulit yang disebut titik-titik akupunktur. Untuk banyak tahun saya sudah mencoba membuktikan hal ini pada pasien maupun mayat. Saya menemukan adanya ribuan daerah besar dan kecil yang ketahanannya rendah, beberapa diantaranya sama dengan titik-titik akupunktur, tetapi kebanyakan tidak ... Setiap kali elektroda yang aktip disalurkan ke kulit ketahanan listriknya berkurang, dan kalau ini dilakukan beberapa kali, seseorang memperoleh titik akupunkturnya sendiri." [2]

Dari beberapa pengamatan di atas, kelihatannya memang ada sistem lain dalam tubuh yang berbeda dengan sistem saraf, sistem saluran darah, sitem pernafasan, dan sistem pencernaan, yang belum diketahui tetapi dapat berfungsi sebagai sarana pengobatan. Tabib-tabib Cina kuno melalui pengalaman sehari-hari mereka rupanya melihat ada titik-titik tertentu dalam tubuh manusia yang bisa mendatangkan dampak pengobatan tertentu, kemudian mereka mendasarkan diri pada kepercayaan animisme dan kebatinan tentang 'energi semesta' yang juga dipercaya sama dengan 'energi' dalam tubuh manusia, kemudian mencoba mendesain suatu sistem (meridian) yang menunjukkan keterkaitan antar titik dengan penyakit-penyakit.
Namun, sampai sekarang ilmu kedokteran termasuk ilmu kedokteran nuklir tidak bisa menghasilkan bukti kebenaran yang mendukung sistem meridian Cina dengan faham cakranya itu sekalipun ada titik-titik (tidak semua) yang bisa menghasilkan efek pengobatan. Koosnadi Saputra yang menulis desertasi mengenai Akupunktur dan penelitian nuklir di UNAIR mengemukakan bahwa sekalipun ada beberapa titik akupunktur (accupoints) yang sudah diketahui memiliki kemiripan dengan penemuan kedokteran mengenai titik-titik picuan (trigger points), sebagian besar titik-titik yang dipercayai oleh akupunktur tidak sama dengan trigger-points yang ditemukan dalam kedokteran.

Dari kesimpulan ini dapat diketahui bahwa masih terlalu pagi untuk menjadikan foto Kirlian sebagai bukti konsep Aura dengan Cakranya karena foto Kirlian menunjukkan adanya sinar yang dikeluarkan tubuh yang sifat-sifatnya banyak berbeda dengan konsep sinar cakra dalam kepercayaan mistik-pantheisme, dan sekalipun ilmu kedokteran modern sudah menunjukkan adanya beberapa titik akupunktur yang memberi efek rangsangan, kenyataannya banyak titik-titik lainnya tidak memiliki efek sama sekali kecuali menimbulkan sugesti perendahan rasa sakit tetapi bukan sakit itu sendiri.

Kenyataannya, foto kirlian ini banyak digunakan untuk mencoba melihat aura atau energi tenaga dalam.Akan tetapi para ilmuan meninggalkannya puluhan tahun yang lalu dan membiarkan para propagandis penikmat ilmu metafisika itu melantur untuk melegalkan pemahaman dan prilaku SYIRIKNYA.[3]

Saya (penulis) telah melihat adanya foto aura yang menggunakan komputer yang di pasang kamera video yang diklaim bisa melihat aura tubuh. Di klaim bahwa sesungguhnya adanya penampakan cahaya-cahaya di sekeliling tubuh itu adalah aura bahkan ditambah lagi adanya gerakan cahaya yang berputar di bagian tubuh tertentu yang dikatakan inilah chakra tubuh. Dengan sangat yakin dari bantahan yang diungkapkan Dr.Abdul Muhsin Shalih dapat saya simpulkan foto aura hanyalah sebuah program software biasa yang sengaja dirancang untuk menampakkan suatu bentuk chakra, aura bahkan dikatakan sebagai sinar tenaga dalam dan bukan menampakkan hakikat chakra atau aura yang sebenarnya.

_______________________________________________________________________

  1. Kirlian Photography, dalam Paul C. Reisser, New Age Medicine, h. 75-78
  2. Accupuncture, Vintage, NY, h.5
  3. Penjelasan langkap lihat buku“Memanggl roh dan menaklukkan jin”karangan Syaikh Majdi Muhammad Asy-Syahawi

Sumber: Baitur Ruqyah Asy-Syar'iyyah

Sunday, May 17, 2009

Tasawuf Di Bawah Lembayung Hindu Dan Farsi

sufi Oleh: Muhammad Asrie Bin Sobri 

Ibrahim bin Adham telah mengambil akidah ini dan berkata:

من تعوّد أفخاذ النساء لم يفلح

Maksudnya: “Sesiapa yang selalu bermain dengan peha wanita (hubungan seks dengan isteri) dia tidak akan berjaya” [Qutul Qulub, Abu Tolib al-Makki, 2/210]

Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang meletakkan Seks antara suami isteri sebagai Ibadah sepertimana dalam hadis:

عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالُوا لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ. قَالَ « أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ ».

Maksudnya: Daripada Abu Zarr r.a bahawa sekumpulan manusia daripada Sahabat-sahabat Nabi s.a.w berkata kepada Nabi s.a.w: “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya memperoleh pahala yang lebih kerana mereka bersolat seperti kami bersolat, berpuasa seperti kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan lebihan harta mereka”. Kata Rasulullah s.a.w: “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu bahagian untuk kamu bersedekah, sesungguhnya setiap tasbih yang kamu sebut adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran adalah sedekah, dan pada kemaluan kamu juga sedekah”. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, adakah kami mendatangi syahwat kami lalu kami diberi pahala?” Jawab Rasulullah s.a.w: “Bukankah jika kamu meletakkan kemaluan kamu di tempat yang haram (berzina) adakah kamu berdosa maka demikian juga jika kamu meletakkannya di tempat yang halal bagi kamu pahala”. [Muslim & Ahmad].

Para Fuqaha Islam sangat menitik beratkan berkaitan hubungan seks suami isteri ini sehingga ada di antara mereka yang berpandangan wajib suami isteri itu melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya sekali selepas setiap kali si Isteri suci daripada haid.

Allah Taala telah meletakkan hubungan jenis antara suami isteri sebagai lambang dan tanda kekuasaanNya sebagaimana dalam surah al-Rum ayat 21:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Maksudnya: “dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya dan rahmatNya, Bahawa Dia menciptakan untuk kamu (Wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikannya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.”

Saidina Ibn Abbas r.a, al-Hasan r.a, dan Mujahid r.h mentafsirkan makna al-Mawaddah dalam ayat ini sebagai Jimak (Seks) dan al-Rahmah seabagai anak-anak. Demikianlah Islam memandang tinggi hubungan mesra suami isteri ini namun ajaran Tasawuf yang sangat membenci Islam itu telah menghina ibadah yang sangat mulia ini.

Abu Nasr al-Siraj al-Tusi dalam kitabnya al-Luma’ meriwayatkan bahawa Abu Ahmad al-Qalanisi berkahwin selama 30 tahun tidak menyentuh isterinya. [al-Luma’ fi al-Tasawuf, 199].

Abu Sulaiman al-Darani menyatakan: “Tiga perkara yang jika seseorang lakukan maka dia telah cenderung kepada dunia: Mencari rezeki, berkahwin, dan menulis hadis”. [Ihya’ Uludmuddin, 1/379].

Pernyataan ini menunjukkan bahawa kaum sufi juga membenci untuk menuntut ilmu hadis dan ini merupakan sesuatu yang sangat bahaya.

Memang tidak dinafikan bahawa terdapat pernyataan daripada kaum sufi ini yang menunjukkan mereka menggalakkan perkahwinan seperti kata al-Junaid al-Baghdadi: “Aku memerlukan Jimak seperti aku memerlukan makan”. [Qutul Qulub, 2/221].

Perumpamaan al-Junaid ini perlu difahami pula pandangan beliau berkenaan makan itu sendiri. Kaum Sufi itu adalah kaum yang kurang makan dan mereka suka berlapar. Al-Junaid berkata: “Tidak lah kami ambil Tasawuf ini daripada perkataan itu dan ini tetapi kami mengambilnya daripada berlapar, meninggalkan dunia, dan meninggalkan kebiasaan manusia”. [Siyar A’lam al-Nubalaa, 14/69].

Demikian juga sebahagian mereka melarang perkahwinan kepada para murid yang berada di peringkat mubtadi (permulaan) dan dibenarkan berkahwin setelah itu. Ini adalah akidah Hindu yang 100% tanpa syak lagi sebagaimana yang kami terangkan sebelum ini.

Abu Sulaiman al-Darani juga berkata: “Aku tidak melihat seorang pun daripada kaum kami yang berkahwin lalu dia terus kekal dalam martabatnya yang pertama”. [Ihya’ Ulumuddin, 1/379].

Demikian juga kaum Sufi mempunyai ritual yang dikatakan sebagai ‘Berlapar’. Ritual berlapar ini dikenakan kepada setiap murid mubtadi dan ini jelas daripada akidah Hindu berdasarkan kenyataan dalam Kitab Manu, Bab ke-2, 177-182: “Diharamkan kepada murid meminum arak, memakan daging, memakai wangian, mendekati wanita...” [Dirasat fil Yahudiah wal Masihiah wa Adyan al-Hind, 584].

Abu Tolib al-Makki menyatakan terdapat empat perkara yang dapat membantu murid melaksanakan pembersihan hati iaitu: Berlpar, berjaga malam, berdiam diri (tidak bercakap), dan bersunyian diri (Khalwat/Uzlah). [Qutul Qulub, 1/132]. Abu Talib juga menyatakan susunan makanan bagi seorang murid: “Sesiapa yang hendak mengikut jalan ini maka hendaklah dia mengurangkan setiap kali makan ¼ roti kepada 1/7 maka dengan itu dia tidak makan sebiji roti penuh selama sebulan secara beransur-ansur”. [Qutul Qulub, 2/109].

Ukuran tahap lapar seseorang pula menurut Abu Tolib adalah jika menurut waktu dapat diukur dalam masa 24 jam ke 72 jam. Dapat juga diukur jika kamu dapat makan roti tanpa kuah (kerana terlalu lapar) atau sehingga kamu sangat berkehendak kepada roti sehingga semua benda kelihatan seperti roti kepada kamu. Makan sehingga kenyang pula menurut sebagian Ulama Tasawuf adalah fasiq sehingga ada orang Sufi yang diberitahu anaknya makan sehingga kekenyangan lalu dia berkata: Jika anakku mati dalam keadaan itu aku tidak akan mensolatkan jenazahnya. Adapun berpuasa pula menurut mereka bukanlah jalan penyelesaian terhadap usaha membersihkan jiwa kerana seseorang itu akan bersyahwat semual ketika berbuka. [Qutul Qulub, 2/109].

Kaum Sufi juga ada yang diriwayatkan berlapar selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan dan apabila mereka makan, mereka makan sesuatu yang bukan makanan seperti jerami gandum sebagaimana yang diriwayatkan daripada Sahl dan Zun Nun al-Msiri. [Akidah & Suluk dalam Tasawuf, 387].

Demikian juga mereka enggan memakan daging sebagaimana Imam Ibn al-Jauzi r.h menyatakan bahawa kaum Sufi berkata: “Makan daging sebanyak satu dirham itu mengeraskan hati selama 40 hari”. Ada antara mereka yang hanya minum air sejuk, ada pula yang hanya minum air panas, dan Abu Yazid al-Bustami pula tidak memakan makanan manusia biasa selama 40 tahun. [Talbis Iblis, m.s 259].

Amalan berlapar ini amat jelas diambil daripada agama Hindu (Adyan al-Hindi al-Kubra) kerana semua ajaran Hindu sama ada Brahman, Buddha, dan Jiniah meletakkan berlapar sebagai jalan mencapai kesucian jiwa.
Akidah Hindu meletakkan bahawa berpuasa dalam mafhum agama hindu adalah berlapar dengan tidak makan selama beberapa hari atau hanya makan makanan tertentu tanpa jenis yang lain atau makan hanya pada satu waktu sahaja dalam sehari seperti malam sahaja atau tengah hari sahaja dan seumpamanya tidak saling tumpah seperti ritual berlapar Sufi yang kami jelaskan. [Dirasat fil Yahudiah wal Masihiah wa Adyanil Hind, 604].

Cukuplah dalil bahawa amalan ini bukan daripada Islam hadis yang sahih dikeluarkan Imam al-Bukhari, Muslim, dan lainnya yang telah kami sebutkan di atas dan akan kami ulang sekali lagi kerana pentingnya, daripada Saidina Anas bin Malik r.a kata beliau:

جاء ثلاث رهط إلى بيوت أزواج النبي صلى الله عليه و سلم يسألون عن عبادة النبي صلى الله عليه و سلم فلما أخبروا كأنهم تقالوها فقالوا أين نحن من النبي صلى الله عليه و سلم ؟ قد غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر قال أحدهم أما أنا فإني أصلي الليل أبدا وقال آخر أنا أصوم الدهر ولا أفطر وقال آخر أنا أعتزل النساء فلا أتزوج أبدا فجاء رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال ( أنتم الذين قلتم كذا وكذا ؟ أما والله أتي لأخشاكم لله وأتقاكم له لكني أصوم وأفطر وأصلي وأرقد وأتزوج النساء فمن رغب عن سنتي فليس مني

Maksudnya: “Telah datang 3 orang Sahabat ke rumah Isteri Nabi s.a.w bertanya berkenaan ibadah Nabi s.a.w namun setelah diceritakan kepada mereka, mereka seolah-olah berasa terlalu sedikit lalu berkata: ‘Di manakah kedudukan kita jika hendak dibandingkan dengan Nabi s.a.w? Allah telah ampunkan dosa baginda yang lalu dan akan datang’. Berkata salah seorang mereka: ‘Adapun aku, akan sentiasa bersolat malam selama-lamanya’. Berkata seorang lagi: ‘Aku akan berpuasa dan tidak akan berbuka’, dan berkata seorang lagi: ‘Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan berkahwin’. Lalu datanglah Rasulullah s.a.w lalu bersabda: “Kamu kah yang berkata demikian dan demikian? Adapun demi Allah, sesungguhnya aku adalah yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa dalam kalangan kamu tetapi aku berpuasa dan berbuka, bersolat dan tidur, dan aku berkahwin, maka sesiapa yang enggan mengikut sunnahku maka dia bukan daripada (umat) ku”.

Hadis ini merupakan kata pemutus bahawa ibadat kaum Sufi adalah ibadat yang bidaah dan tidak ada bidaah hasanah dalam agama Islam yang mulia ini. Jelas sekali bahawa Nabi s.a.w tidak merestui tindakan sahabat-sahabat baginda memilih jalan hidup ‘Tasawwuf’ ini kerana yang baginda ajar adalah Zuhud (beserdehana) bukan Tasawwuf (melampau dalam beribadat).

Kemuncak persamaan Tasawuf dan Agama Hindu adalah akidah al-Fana’ atau lebur yang sama sekali dengan akidah Hindu, Nirvana. Semua rahib, pendeta, dan sami Hindu berjuang untuk menuju Nirvana di mana mereka akan bersatu dengan Tuhan.

Nirvana menurut ajaran Buddha adalah pembebasan diri daripada belenggu-belenggu kesusahan hidup dan mencapai kebersihan ruh, melepaskan diri daripada belenggu ubudiah dan kelazatan dan terpancarnya cahaya makrifat melalaui penyeksaan diri, melawan kehendak nafsu, disamping berusaha memberikan tumpuan dan fokus jiwa. [al-Mausuah al-Muyassarah lil Adyan wal Mazahib wal Ahzab al-Muasarah].

Al-Fana pula daripada segi takrif akhlaknya seperti mana kata al-Qusyairi: ‘Gugurnya sifat-sifat tercela’ dan mencapai al-Baqa’ iaitu bersifat dengan sifat-sifat terpuji. Jalan untuk mencapai al-Fana’ sebagaimana kita jelaskan tadi adalah berlapar, diam, uzlah, dan sebagainya daripada bentuk penyeksaan diri. Maka tidak lari sama sekali konsep Nirvana dalam agama Buddha dengan al-Fana dalam Tasawuf. [al-Risalah al-Qusyairiah, 1/36].

Adapun konsep al-Fana’ yang lebih mendalam sama sekali dengan konsep Nirvana dalam ajaran Hindu Brahma iaitu: “Selamatnya ruh daripada bertanasukh dan kembali bersatu dengan asalnya yakni Tuhan (Brahma)”. [Dirasat fil Yahudiah wal Masihiah wa Adyanil Hind, 630].

Adapun dalam akidah Sufi, al-Fana’ adalah: Tenggelam atau hilangnya perasaan wujud daripada diri seorang Sufi sehingga dia tidak sedar lagi akan kewujudannya dan hanya yang dia nampak dan rasa adalah Wujud Allah semata-mata. Ketika Fana ini, Allah akan menjelam (Tajalli) kepada si Sufi tadi sehingga dia tenggelam daripada perasaan dunia dan akhirat dan Fana ini boleh berlaku pada perbuatan sehingga dia tidak melihat ada pelaku atau pembuat kecuali Allah [Akidah Jabariah], Fana daripada Sifat sehingga dia melihat tidak ada yang mendengar, melihat, berkata-kata, dan berkuasa kecuali Allah, Fana daripada Zat sehingga dia tidak merasakan di sana ada zat kecuali zat Allah. [Rujuk: al-Risalah al-Qusyairiah, 1/36, Ma’arij al-Tasyawwuf , Ibn Ajibah, m.s 59, Ihya’ Ulumuddin, al-Ghazali, 3/337].

Mereka yang mengalami Fana ini akan mengucapkan kalimah-kalimah yang pada kaum zahir adalah kufur tetapi kepada kaum batin (Sufi) adalah Iman dan Tauhid seperti perkataan Abu Yazid al-Bustami: “Maha Suci Aku! Maha Agung Aku!” “Aku adalah Lauh Mahfuz!” dan seumpamanya. [Talbis Iblis, 417-418].

Al-Junaid al-Baghdadi ketika ditanya berkenaan ucapan Abu Yazid ini dia lantas menerangkan makna al-Fana’: “Sesungguhnya seseorang itu terbinasa dalam keadaan dia melihat al-Jalal (Allah), maka dia bercakap dengan apa yang membinasakannya, al-Haq (Allah) telah melalaikannya dengan penglihatnnya kepadaNya maka dia tidak melihat kecuali al-Haq maka dia menyifatkanNya”. Kata Imam al-Jauzi: Ini adalah (akidah) Khurafat. [Talbis Iblis, 417].

Hasil ucapan al-Junaid yang digelar Sayyid al-Taifah (Penghulu Kaum Sufi) menjelaskan bahawa semua orang sufi mempercayai akidah al-Fana tetapi kebanyakan mereka menyembunyikan akidah ini dan mencela mereka yang menzahirkannya. Hal ini kita akan bicarakan dalam tajuknya yang tersendiri insya-Allah.
Akidah al-Fana’ ini membawa kepada akidah kaum Sufi boleh melihat Allah Taala dalam keadaan sedar, bukan sekadar melihat Tajalli Jamal Allah dalam mimpi bahkan melihat juga dalam sedar. Ini adalah akidah batil kerana ketika Allah Taala mentajalli cahayaNya kepada bukit, berkecai bukit itu dan Nabi Musa a.s, salah seorang Rasul Ulul Azmi, pengsan dan tidak dapat melihat Allah, maka bagaimana si Sufi yang miskin akidah ini dapat melihat Allah?! [Rujuk perbahasan mengenai melihat Allah Taala di:
http://mashoori.wordpress.com ]
Maka secara ringkasnya akidah Fana ini membawa kepada akidah Ittihad yakni bersatunya jiwa makhluk yang suci dengan zat Tuhan yang Maha Luhur setelah jiwa manusia ini melalui proses pembersihan yang pelbagai. Demikianlah jelas sekali pengaruh akidah Buddah dan Brahman terhadap ajaran Tasawuf ini. Wallahua’lam

Sumber: Institut al-Qayyim

Thursday, May 14, 2009

Tasawuf: Titisan Akidah Nasrani

Muhammad Asrie Bin Sobrie  

Ajaran Tasawuf merupakan ajaran yang menyeru kepada kehidupan zuhud dan membersihkan hati seperti yang telah masyhur dalam kalangan masyarakat Islam kita. Namun, ajaran Tasawuf ini bukanlah ajaran Zuhud yang semata-mata berpijak kepada al-Quran dan al-Sunnah tetapi suatu ajaran yang telah menyimpang dengan kemasukan pemikiran asing.

164676181

Seperti Ilmu Kalam, ilmu yang membicarakan akidah kaum muslimin dan menolak syubhat-syubhat kaum kafir terhadap akidah Islam, namun telah dicemari dengan ilmu-ilmu asing yang merosakkan seperti falsafah Yunani, akidah yang dibicarakan atas dasar ilmu kalam tidak lagi menjadi murni seperti yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Dalam artikel kali ini saya akan membicarakan salah satu pengaruh yang terbesar membentuk Ilmu Tasawuf iaitulah Akidah Kristian dan ajaran-ajarannya.

Pengaruh agama Kristian sangat jelas dalam pembentukan akidah Tasawuf dan amalan mereka sebagaimana yang sangat jelas melalui pengakuan-pengakuan kaum Sufi terdahulu sendiri.

Imam Ibn al-Jauzi r.h meriwayatkan bahawa Ibrahim bin Adham, seorang pemuka dan pembesar Tasawuf daripada generasi awal menyatakan bahawa dia mempelajari kehidupan zuhudnya daripada paderi Sam’an. Berkata Ibrahim bin Adham:

“Aku mempelajari al-Makrifah (salam satu nama yang diberi Sufi kepada Ilmu Tasawuf) daripada seorang Rahib (pendeta) bernama Sam’an, aku bertemu dengannya di biaranya lalu aku berkata kepadanya: ‘Wahai Sam’an, sudah berapa lama kamu berada di biara ini?’. Jawabnya: Sudah 70 tahun.
Aku bertanya lagi: ‘Apakah makanan kamu?’
Jawab Sam’an: ‘Wahai Hunaifi (gelaran si paderi kepada Ibrahim), kenapa kamu bertanya semua ini?’
Jawabku: ‘Aku ingin mengetahuinya’.
Jawab Sam’an: ‘Setiap malam aku hanya makan sebiji Hims (sejenis bijirin)’.
Kataku: ‘Apakah yang mendorong kamu sehingga kamu hanya cukup makan ini sahaja?’
Jawab Sam’an: “Adakah kamu nampak mereka yang berada setentang dengan kamu itu?’
Jawabku: ‘ya’. Kata Sam’an: ‘Mereka ini akan datang setahun sekali ke biara ku ini dan menghiasnya serta bertawaf padanya kerana memuliakan aku, jika aku berasa berat untuk beribadah maka aku akan mengingat kembali bahawa aku telah mempu berjuang selama setahun untuk berhasil kemuliaan yang sekejap ini, maka bertahanlah wahai Hunaifi kesusuhan sekejap untuk kemuliaan yang abadi’.
Kataku: ‘Maka ketika itu tetaplah al-Makrifah dalam hatiku...” [Talbis Iblis, Ibn al-Jauzi, m.s 189-190, cet. Darul Kitab al-Arabi-Beirut, Edisi Pertama].

Jelas sekali dalam pernyataan Ibrahim bin Adham yang disifatkan oleh kaum sufi sebagai tokoh mereka yang terkemuka dan wali yang diberi pelabagai karamah ajaran mereka sebenarnya diambil dan diceduk daripada unsur dan pemikiran kepaderian Kristian.

Imam Muhammad bin Sirin r.h juga menyatakan bahawa ajaran Sufi ini diambil daripada ajaran Kristian berdasarkan pakaian yang mereka pakai iaitu Suf (pakaian daripada bulu bebiri). Imam Abu Syeikh al-Asbahani meriwayatkan:

عن محمد بن سيرين أنه بلغه أن قوما يفضلون لباس الصوف، فقال : إن قوما يتخيرون الصوف، يقولون : أنهم متشبهون بالمسيح ابن مريم، وهدي نبينا أحب إلينا، وكان النبي صلى الله عليه وسلم يلبس القطن وغيره

Maksudnya: “Daripada Muhammad bin Sirin bahawa telah sampai kepadanya terdapat kaum yang menyukai pemakaian pakaian yang dibuat daripada Suf maka beliau berkata: Sesungguhnya mereka ini meniru gaya hidup al-Masih bin Maryam sedangkan petunjuk Nabi kita (Muhammad s.a.w) lebih kita sukai, adalah Nabi s.a.w memakai pakaian daripada kapas dan selainnya”. [Majmuk Fatawa Ibn Taimiah, 11/7].

Al-Sahruwardi dalam kitabnya yang ulung di sisi kaum Sufi, ‘Awariful Ma’arif berkata:

كان عيسى عليه السلام يلبس الصوف , ويأكل من الشجرة , ويبيت حيث أمسى

Maksudnya: “Adalah Isa a.s memakai pakaian Suf dan memakan pokok-pokok (Vegertarian) dan tidur di mana sahaja dia kemalaman”. [‘Awariful Ma’arif, m.s 59, cet Darul Kitab al-Arabi, dinaqal daripada al-Tasawwuf: al-Mansya’ wal Masadar, Imam Ihsan Ilahi Zahir, Mausuah al-Radd ala al-Sufiah].

Kenyataan yang sama juga dikeluarkan oleh al-Kalabazi dalam kitabnya yang masyhur, al-Ta’aruf ‘li Mazhab Ahli al-Tasawwuf. [al-Tasawwuf : al-Mansya’ wal Masdar]

Sahl al-Tasturi juga mengaku bahawa pakaian Suf adalah diambil daripada ajaran Nasrani sebagaimana dalam Tabaqat al-Kubra:

اجتمعت بشخص من أصحاب المسيح عليه الصلاة والسلام في ديار قوم عاد فسلمت عليه فرد علي السلام فرأيت عليه جبة صوف فيها طراوة، فقال لي: إنها علي من أيام المسيح فتعجبت من ذلك فقال يا سهل، إن الأبدان لا تخلق الثياب إنما يخلقها رائحة الذنوب، ومطاعم السحت فقلت له: فكم لهذه الجبة عليك فقال لها على سبعمائة سنة

Maksudnya: “Kau berjumpa dengan seorang lelaki daripada teman al-Masih a.s (Hawariy) di sebuah perkampungan kaum Ad lalu aku memberi salam kepadanya dan dia membalas salamku. Aku dapati dia memakai Jubah Suf yang ada garisan-garisan, lalu dia berkata: ‘Aku memakainya semenjak al-Masih masih ada’. Lalu aku menjadi kagum dengan perkara itu lalu dia berkata: ‘Wahai Sahl, sesungguhnya badan itu tidak merosakkan pakaian tetapi yang merosakkannya adalah bau dosa dan makanan yang haram’. Lalu aku berkata: ‘Berapa lama sudahkah jubah ini kamu pakai?’ Jawabnya: ‘700 tahun’...” [Tabaqat al-Kubra, al-Sya’rani, 1/77].

Lihatlah betapa karutnya cerita ini, mana mungkin terdapat lagi Hawariyy yang hidup selama 700 tahun setelah al-Masih a.s diangkat ke langit. Sedia maklum semua anak murid Nabi Isa a.s semuanya telah wafat sebelum berlaku penyelewengan dalam ajaran Nasrani. Tidak syak lagi lelaki yang dijumpai si Sahl ini adalah Syaitan yang menyamar.

Tindakan Sufi memakai pakaian kaum Nasrani dan meniru cara hidup kepaderian Nasrani adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam sebagaiman firman Allah Taala:

وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

Maksudnya: “dan (perbuatan mereka beribadat secara) "Rahbaniyyah" - merekalah sahaja Yang mengadakan dan merekanya; Kami tidak mewajibkannya atas mereka; (Mereka berbuat demikian) kerana mencari keredaan Allah; Dalam pada itu mereka tidak menjaga dan memeliharanya menurut Yang sewajibnya. oleh itu, orang-orang Yang beriman (kepada Nabi Muhammad) di antara mereka, Kami berikan pahalanya, dan (sebaliknya) banyak di antara mereka Yang fasik - derhaka.” [al-Hadid: 27]

Imam Ibn Kasir r.h menyatakan:
“dan ayat ini merupakan celaan terhadap mereka (kaum Nasrani) daripada dua segi, pertama: perbuatan mereka mencipta bidaah dalam agama Allah yang tidak disuruh Allah, kedua: Mereka tidak melaksanakan pula bidaah yang mereka cipta itu dengan sebenarnya sedangkan mereka menyatakan ianya adalah amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla”. [Ibn Kasir, 8/29].

Sabda Nabi s.a.w:

إياكم ولباس الرهبان فانه من ترهب او تشبه فليس مني

Maksudnya: “Jauhilah kamu pakaian kaum Paderi kerana sesiapa yang meniru kehidupan mereka bukanlah daripada ku”. [al-Tabrani dalam Mukjam al-Awsat].

Antara pengaruh ajaran Paderi yang nyata dalam Tasawuf adalah bersunyi diri dalam biara-biara dan pondok-pondok dan meninggalkan kehidpan berkelamin. Dua perkara ini merupakan rukun kepaderian yang utama kerana Paderi itu adalah seorang yang tidak berkahwin dan mengasingkan diri daripada manusia dalam biara.

Bahkan sumber sufi sendiri menyatakan bahawa orang pertama yang membina pondok sufi adalah seorang Raja Nasrani sebagaimana yang disebutkan oleh Abdul Rahman al-Jami seorang pembesar Sufi dalam kitabnya Nafahat al-Uns:

أن أبا هاشم الكوفي أول من دعى بالصوفي , ولم يسم أحد قبله بهذا الاسم , كما أن أول خانقاه بني للصوفية هو ذلك الذي في رملة الشام , والسبب في ذلك أن الأمير النصراني كان قد ذهب للقنص فشاهد فشاهد شخصين من هذه الطائفة الصوفية سنح له لقاؤهما وقد احتضن أحدهما الآخر وجلسا هناك , وتناولا معا كل ما كان معهما من طعام , ثم سارا لشأنهما , فسرّ الأمير النصراني من معاملتهما وأخلاقهما , فاستدعى أحدهما , وقال له : من هو ذاك ؟
قال : لا أعرفه , قال : وما صلتك به ؟ .
قال : لا شيء . قال : فمن كان ؟ .
قال : لا أدري , فقال الأمير : فما هذه الألفة التي كانت بينكما ؟ .
فقال الدرويش : إن هذه طريقتنا , قال : هل لكم من مكان تأوون إليه ؟ .
قال : لا , قال : فإني أقيم لكما محلا تأويان إليه , فبنى لهما هذه الخانقاه في الرملة

Maksudnya: “Sesungguhnya Abu Hasyim al-Kufi adalah orang pertama yang digelar sebagai al-Sufi dan tidak ada sesiapa pun sebelum beliau yang diberikan julukan seperti ini, demikian juga pondok yang pertama bagi kaum Sufi adalah yang dibina di Ramlah, Syam. Sebabnya adalah seorang Raja Nasrani keluar berburu lalu dia melihat dua orang daripada kumpulan sufi yang sangat gembira dengan perjumpaan antara keduanya dan mereka berpelukan lalu duduk di sana, makan bersama bekalan makan mereka kemudian meneruskan pekerjaan mereka. Raja Nasrani tadi sangat gembira dengan tingkah laku mereka lalu memanggil salah seorang daripada mereka dan bertanya: Siapakah teman mu itu? Jawab si sufi: Tidak kenal. Tanya Raja: Apa hubungan kamu berdua? Jawab si Sufi: Tiada apa-apa. Tanya Raja: Maka siapakah dia sebenarnya? Jawab si Sufi: Aku tidak tahu. Tanya Raja: Apakah maksud kemesraan antara kamu berdua ini? Jawab si Darwish (sufi): Ini adalah cara kami (kaum sufi). Tanya Raja: Kamu mempunyai tempat berteduh? Jawab si Sufi: Tiada. Kata Raja: Aku akan bina bagi kamu tempat untuk kamu berteduh. Maka si Raja membina pondok (Khaniqah) ini di Ramlah”. [Nafahat al-Uns, cet Farsi m,s 31, cet Iran m,s 32, dinaqal daripada al-Tasawwuf: al-Mansya’ wal Masdar, Ihsan Ilahi Zahir].

Dalam Tabaqat al-Kubra, seorang lagi Sufi besar bernama Ibrahim bin Usaifir seorang yang melazimi Gereja Kristian dan memuji cara ibadat kaum Nasrani. Berkata al-Sya’rani:

وكان رضي الله عنه كثير الشطح، وكان أكثر نومه في الكنيسة، ويقول النصارى لا يسرقون النعال في الكنيسة بخلاف المسلمين، وكان رضي الله عنه يقول: أنا ما عندي من يصوم حقيقة إلا من لا يأكل اللحم الضاني أيام الصوم كالنصارى، وأما المسلمون الذين يأكلون اللحم الضاني، والدجاج أيام الصوم فصومهم عندي باطل

Maksudnya: “Adalah dia radiallahu anhu banyak latahan, banyak pula tidur di gereja dan dia berkata: ‘Kaum Nasrani tidak mencuri kasut di gereja berbeza dengan kaum muslimin’, dia juga berkata: ‘Pada pendapatku tidak ada puasa yang sebenar kecuali mereka yang tidak makan daging kambing pada hari dia berpuasa seperti kaum Nasrani, adapun orang Islam yang berpuasa tetapi masih memakan ayam dan kambing (yakni semasa sahur dan berbuka) maka puasa mereka batal pada sisiku”. [Tabaqat al-Kubra, al-Sya’rani, 1/370].

Demikianlah betapa jelasnya hubungan kaum sufi dengan orang-orang Kristian, demikian juga akidah mereka dalam masalah perkahwinan iaitu sangat membenci perkahwinan menunjukkan mereka memilih hidup kepaderian.

Al-Tusi dalam kitabnya yang merupakan Ibu kitab kaum sufi, al-Luma’ menyatakan bahawa antara adab mereka yang berkahwin adalah tidak menyentuh isterinya yang jelas tergambar apabila dia meriwayatkan daripada Abu Said bin al-A’rabi bahawa dia berkahwin selama 30 tahun sedangkan isterinya masih dara. [al-Luma’ fi al-Tasawwuf, m.s 199, cet. Breil, Leidin, 1914M].

Demikian juga dia meriwayatkan bahawa Ibrahim bin Adham berkata:

“Apabila seseorang berkahwin maka dia seumpama menaiki kapal apabila dia mendapat anak dia ibarat telah karam”. [Ibid]

Ini adalah penghinaan kepada perkahwinan sedangkan Allah Taala berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Maksudnya: “dan daripada tanda-tanda kebesaranNya adalah Dia menjadikan dari diri kamu pasangan-pasangan supaya kamu boleh bersamanya dan dijadikan antara kamu mawaddah dan rahmah, sesungguhnya dalam pada itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mahu berfikir”. [al-Rum: 21].

Ahli Tafsir seperti Ibn Abbas r.a dan Mujahid menyatakan maksu al-Mawadah adalah hubungan seks antara suami isteri dan al-Rahmah adalah anak-anak. Demikian juga Nabi s.a.w bersabda:

عن أنس قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأمر بالباءة وينهى عن التبتل نهيا شديدا ويقول تزوجوا الودود الولود إنى مكاثر بكم الانبياء يوم القيامة

Maksudnya: “Daripada Anas katanya: Adalah Rasulullah s.a.w menyuruh kami hidup berkelamin (berkawin) dan melarang keras hidup membujang dan baginda bersabda: ‘Kahwinlah kamu wanita yang sangat mencintai kamu dan boleh melahirkan ramai anak kerana sesungguhnya aku berbangga di hadapan para Nabi yang lain dengan banyaknya umatku”. [Ahmad dan al-Tabrani dalam al-Awsat].

Namun, tokoh besar sufi yang sangat mereka banggakan, Ibrahim bin Adham seorang yang telah melarikan diri daripada anak isteri, meninggalkan tanggungjawabnya, ini bukanlah sunnah Nabi s.a.w sedikit pun.

Malik bin Dinar berkata: “Tidak akan sampai seorang lelaki martabat al-Siddiq melainkan dia tinggalkan isterinya seolah-olah menjanda dan pergi tinggal di tempat najis anjing”. [Siyar A’lam al-Nubala’, 15/171].

Ini jelas melanggar perintah Allah Taala:

وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

Maksudnya: “dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri kamu sekalipun kamu bersungguh-sungguh (hendak melakukannya); oleh itu janganlah kamu cenderung Dengan melampau (berat sebelah kepada isteri Yang kamu sayangi) sehingga kamu biarkan isteri Yang lain seperti benda Yang tergantung (di awan-awan); dan jika kamu memperbaiki (Keadaan Yang pincang itu), dan memelihara diri (daripada perbuatan Yang zalim), maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”[al-Nisaa: 129]

Ayat ini jelas melarang perbuatan menggantung isteri secara tidak bertali tetapi kaum sufi menjadikan perbuatan maksiat ini sebagai ibadah kepada Allah Taala. Saidina Abu Bakar al-Siddiq adalah Sahabat dan Umat Nabi Muhammad s.a.w yang paling afdal dan dia merupakan manusia yang sempurna maqam Siddiqnya, namun ketika beliau wafat dalam usia 63 tahun, isteri beliau yang paling muda sedang mengandungkan anak bongsunya. Lihatlah betapa jauhnya jalan sufi ini dengan jalan yang ditempuh para Sahabat radiallahua anhum.

Malik bin Dinar yang merupakan pemuka Tasawwuf yang utama juga seorang yang terkenal meriwayatkan Israiliyyat sebagaimana yang dinyatakan oleh al-Nabhani dalam Hilyatul Aulaiya’, kebanyakan nasihat dan dalil yang digunakan oleh Malik bin Dinar adalah daripada Taurat atau diriwayatkan dalam sebahagian kitab atau Allah berfirman dalam sebahagian kitabNya, dan seumpamanya yang semuanya menunjukkan kepada israiliyyat. Ini menjelaskan lagi sumber ajaran Tasawwuf yang bersumber kepada ajaran Nasrani bahkan mungkin juga Yahudi. [Rujuk Hilyatul Auliya’, Juz 2, terjemahan hidup Malik bin Dinar].

Imam al-Zahabi r.h menyatakan:

فَالخَلْوَةُ وَالجُوْعُ أَبُو جَادِ التَّرهُّبِ، وَلَيْسَ ذَلِكَ مِنْ شَرِيْعَتِنَا فِي شَيْءٍ.

Maksudnya: “Maka berkhulwah (bertapa, uzalah, suluk) dan berlapar itu adalah asas kepada sitem paderi dan bukanlah berasal sama sekali daripada Syariat kita”. [Siyar A’lam al-Nubala’, 12/90].

Ini adalah bentuk pengaruh Nasrani dalam ibadat kaum Sufi ini sehingga tidak dapat dinafikan lagi bahawa Bible merupakan sumber utama bagi ajaran Tasawwuf melebihi al-Quran dan al-Sunnah sendiri. Kemuncak pengaruh ajaran Nasrani dalam ajaran Tasawuf adalah dengan masuknya akidah Ittihad (bersatu Makhluk dengan Tuhan), Hulul (Tuhan bersatu dengan Makhluk), dan Wihdatul Wujud (Kesatuan Makhluk dan Khaliq).

Dalam agama Kristian, Nabi Isa a.s digambarkan sebagai seorang yang mempunyai sifat Nasut iaitu manusia dan Lahut iaitu ketuhanan. Istilah Nasut dan Lahut ini adalah istilah Kristian mutlak yang kemudiannya digunakan oleh al-Hallaj untuk menggambarkan akidah Hulul yang dianutinya [Akidah dan Suluk dalam Tasawuf: Antara Keaslian dan Penyelewengan, Dr Abdul Fattah Fawi, terj;Basri bin Ibrahim, 50&51] :

سبحان من أظهر ناسوته * سر سنا لاهوته الثاقب
ثم بدا في خلقه ظاهرا * في صورة الآكل والشارب
حتى لقد عاينه خلقه * كلحظة الحاجب بالحاجب

Maksudnya: “Maha Suci Zat yang telah menzahirkan sifat nasutNya, maka begermerlapanlah cahaya lahutNya, kemudian Dia muncul pada makhlukNya dengan terang dalam bentuk manusia yang makan dan minum sehingga makhlukNya dapat melihatNya seolah-olah garisan kening dengan kening”. [al-Hallaj: al-A’mal al-Kamilah, Dewan al-Hallaj, Qasim Muhammad Abbas, 391, Riad al-Rais, Beirut-Lubnan, cet 2002].

Akidah Hallaj merupakan lanjutan daripada akidah Nasrani mutlak sehingga terdapat murid-muridnya menyangka bahawa yangb disalib dan dibunuh oleh Khalifah bukanlah al-Hallaj tetapi seseorang yang disamakan dengan Hallaj. [al-Farqu bainal Firaq, 237].

Demikianlah serba ringkas dapat kita melihat gambaran pengaruh Kristian dalam pembentukan Tasawuf dan tidak syak lagi walau sebesar zarah mahupun lebih kecil daripadanya bahawa Tasawuf adalah ajaran kufur yang diserap masuk oleh musuh-musuh Islam dalam kalangan kaum muslimin untuk merosakkan mereka.

Wallahua’lam

Sumber: Institut al-Qayyim